PROFIL DAN PERJALANAN GUS KHOLID IBNU MUCHTAR

Diposting oleh Unknown on Sabtu, 31 Agustus 2013

NAMA : KH. KHOLID IBNU MUCHTAR (GUS KHOLID)
LEMBAGA : PADEPOKAN PESANTREN “SIROJULILLAH” MOJOKERTO
ALAMAT : DESA KALEN RT. 08 RW. 2 KECAMATAN DLANGGU, MOJOKERTO
TELEPON/FAX/HP : 085649959697, 081331666500

Perjalanan Gus Kholid menjadi seorang spiritualis ditempuhnya dengan pendadaran. Selain ada turunan dari kakeknya yang pendiri Pondok Pesantren Lan Bulan di Sampang Madura, ia telah menggembleng dirinya pada sejumlah orang-orang linuwih. Diantaranya, selama 4 tahun belajar ilmu kanoragan di Banten, pada ustad M. Muslick, yang terkenal kependekarannya dengan nama Gus Toyyib. Selama 3 tahun berguru kepada KH. Khamim Jazuli (Gus Mik) kepada Mbah Sarwo di Banyuwangi, Mbah Gimbal di Lamongan dan beberapa tokoh-tokoh linuwih lainnya.
Gus Kholid mengaku punya kenangan menarik, mengapa ia menekuni dunia spiritual. Diceritakan, kala itu ia ingin belajar ilmu santet. Maka, pergilan ke Banyuwangi. Seorang embah yang diguruinya, member wejangan bahwa ilmu santet adalah hitam. Jika ingin menjadi ahli santet, syaratnya harus anti Al-Quran. Artinya harus musyrik. Selain kepada Mbah Sarwo, juga menemukan guru dari Lamongan. Namanya Mbah Gimbal. Akhirnya ia diterima sebagai murid.
Putra kyai pesantren ini rupanya cerdik. Ia bukan melihat pada ilmu-ilmunya, tetapi mengambil intisari dari perilaku manusianya. Ilmunya tetap baik, bila dipergunakan tidak baik, maka yang tidak baik adalah manusianya. Maka, dia dapat mendalami ilmu-ilmu dari pakar santet, tanpa harus anti Al-Qur’an atau musyrik. Karenanya, segudang ilmu dapat diserapnya.
Lantas bagaimana awal ia membuka praktik spiritual? Sebenarnya sudah 5 tahun. Sebelumnya selama antara 4 - 5 tahun sudah berpraktik. Tetapi tidak menetap. Terkadang di Madiun, di Solo, di Sampang – Madura dan lainnya. Panggilan berpraktik itu sudah sering membaca Koran, banyak paranormal yang salah arah. Menawarkan bank gaib, uang balik dan sejenisnya.
“Saya mendapat wejangan dari Gus Mik, bahwa bank gaib itu adanya pada zaman Mbah Yai Mas’ud, Sidoarjo. Setelah beliau wafat, bank gaib sudah tidak ada lagi. Enak tenan jadinya kalau ada bank gaib, pemerintah hutangnya banyak, untuk mengatasi, panggil kyai diminta membantu mengeluarkan harta karun melalui bank gaib. Semua persoalan hutang pasti beres” paparnya.
Kendati demikian, Gus kholid tetap membantu para pasiennya. Selain member bantuan pengobatan sesuai kemampuannya, juga membantu memberi bimbingan ritual bebas utang.
Suatu ritual yang membimbing kita untuk kembali ke jalan Allah dengan cara benar bukan menyembah setan atau raja jin yang menjanjikan bisa mendatangkan uang ratusan juta yang ternyata bohong belaka.
“Caranya tetap sesuai syarat islam. Meminta kepada Allah, jalannya melalui sholat hajat dan tahajud, WAYARZUKU MIN HAISU LAYAHTASIB” ujarnya.
Untuk pengobatan, baik medis maupun nonmedis, selain melayani mereka yang datang, juga melakukan bakti social pengobatan masal di Dlanggu, Mojokerto, yang dilakukan setiap tanggal 15 Bulan Jawa. Dan biasanya mendatangkan beberapa orang kyai yang diminta untuk mendoakan.
Selain pengobatan, juga ritual jodoh. Dari sekian ribu pasiennya yang datang, yang paling banyak adalah kaum wanita yang mencari jodoh. Disamping itu, diantaranya juga ada para pejabat, sejumlah bupati, bahkan pada musim reshuffle cabinet lalu, dia diminta oleh utusan salah satu seorang menteri datang ke Jakarta. “Dia takut diresiffle, eh Alhamdulillah malah dipindah ke pos yang lebih basah” katanya.
More aboutPROFIL DAN PERJALANAN GUS KHOLID IBNU MUCHTAR

PROFIL PADEPOKAN PESANTREN "SIROJULILLAH"

Diposting oleh Unknown

Lama berkiprah di dunia spiritual, Gus Kholid merintis pondok pesantren. Ceritanya, sekitar tahun 2008 Gus Kholid berminat mendirikan pondok pesantren seperti orang tuanya yang berada di wilayah Sampang, Madura. Cita-cita itu telah ada dalam benak Gus Kholid sejak lelaki ini masih muda. Untuk mewujudkan hal itu, Gus Kholid pun sowan dan nyecep ilmu (berguru) ke beberapa kyai sepuh. Anehnya, setelah banyak berkonsultasi dengan beberapa kyai, ia malah disarankan mendirikan padepokan yang mengajarkan tentang ilmu pengobatan alternatif.

Pertimbangan para kyai, pondok pesantren di sekitar Mojokerto sudah banyak jumlahnya. Dengan mendirikan padepokan yang banyak mengajarkan ilmu pengobatan alternatif para kyai berharap akan semakin memperkaya siar islam dengan cara yang berbeda, tapi tujuannya tetap sama. Dengan cara seperti itu tentu saja diharapkan akan menarik minat calon santri yang tidak saja akan mendapatkan ilmu agama, tapi juga ilmu penyembuhan. “ilmu agama tetap saja diajarkan, namun jumlahnya lebih sedikit dibandingkan dengan ilmu pengobatan yang memang menjadi tujuan padepokan ini” sambungnya.

Lebih jauh gus kholid menjelaskan, bahwa Padepokan Pesantren “Sirojulillah” itu didirikan tahun 2008. Jumlah santrinya baru sekitar 7 orang yang tinggal menetap dipadepokan, sedang yang memilih pulang-pergi jumlahnya ya cukup banyak. Belum lagi jika sedang ada acara pengajian Bulan Dadaran yang digelar rutin tiap bulannya, orang yang datang jumlahnya sampai ratusan. Mereka tidak saja berasal dari murid-murid gus kholid, tetapi juga orang-orang yang pernah disembuhkan oleh Gus Kholid dari sakitnya.

Dalam Padepokan Pesantren “Sirojulillah”, segala macam jenis ilmu pengobatan diajarkan oleh Gus Kholid. Baik yang sifatnya medis, maupun non medis. Laki-laki atau perempuan juga diperkenankan ikut belajar dalam padepokan ini. Dan, yang mungkin paling langka adalah proses belajarnya yang hanya membutuhkan waktu sekitar 3 bulan. Waktu tiga bulan ini menurut Gus Kholid adalah jangka waktu yang paling pendek, untuk menguasai dasar-dasar ilmu pengobatan. Selebihnya santri juga diperbolehkan tinggal di padepokan untuk mempelajari ilmu-ilmu pengobatan lainnya.
Gus Kholid memperpendek waktu pembelajaran ilmu pengobatan dengan alasan sekarang ini semua serba instan dan orang ingin cepat-cepat menguasai suatu hal tanpa mau bersusah payah. Ia mencontohkan bahwa sekarang banyak orang yang menjual ilmu-ilmu kesaktian atau penyembuhan dengan cara cepat sekali. Dengan sekali datang, sudah langsung menguasai suatu ilmu.

Selain mendidik ilmu agama dan ilmu penyembuhan, Gus Kholid juga masih menyediakan waktunya untuk mengabdikan ilmu pengobatannya pada khalayak yang membutuhkan. Nah, untuk menyembuhkan penyakit baik medis maupun non medis, Gus Kholid biasa menggunakan tenaga dalam dengan melakukan gerakan-gerakan tertentu seperti orang yang tengah menyalurkan tenaga dalamnya pada orang lain.

Padepokan Pesantren Sirojulillah didirikan oleh KH. KHOLID IBNU MUCHTAR pada 15 Juli 2008 yang beralamatkan di Dusun Kalen Desa Kalen Kecamatan Dlanggu Kabupaten Mojokerto – Jawa Timur – Indonesia. Di dalam Padepokan Pesantren Sirojulillah, santri di didik untuk hidup mandiri, di dalamnya diajarkan bagaimana hidup tanpa ketergantungan pada orang lain, juga diajarkan bagaimana mengenal ajaran-ajaran rosulullah yang baik dan benar secara syariat agama islam. Di dalam Padepokan Pesantren Sirojulillah tidak diajarkan ilmu salaf, tapi diajarkan tata cara tehnik pengobatan segala penyakit, baik medis maupun non medis, pencak silat, dan ilmu debus.

Sehingga setelah lulus dari Padepokan Pesantren Sirojulillah akan bisa hidup mandiri dan menghidupi dirinya sendiri. Sudah banyak santri lulusan Padepokan Pesantren Sirojulillah yang tersebar diseluruh Indonesia dan kesemuanya Alhamdulillah bisa mengamalkan ilmu-ilmu yang diajarkan di Padepokan Pesantren Sirojulillah.
More aboutPROFIL PADEPOKAN PESANTREN "SIROJULILLAH"